terbukti menghasilkan uang

Rabu, 07 September 2011

Krisis Utang AS dan Rusuh Inggris, Dampak Imperialisme di Afghanistan

Krisis ekonomi AS dan kerusuhan di Inggris pekan lalu ada hubungannya dengan perang kedua negara tersebut melawan gerakan Taliban Pakistan. Harus diakui bahwa miliaran dolar dana kedua negara telah terkuras untuk perang dengan alasan palsu tersebut.  Taliban mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di website resminya, Senin kemarin, belanja Amerika Serikat dan Inggris yang mencapai ratusan miliar dolar dalam perang yang sedang berlangsung dalam satu dekade di Afghanistan berada di balik keadaan ekonomi AS dan kerusuhan di ibukota Inggris saat ini. Taliban mendesak pasukan asing untuk menarik diri dari Afghanistan.  Pernyataan itu mengatakan, "Tidak ada keraguan bahwa penyebab utama dari krisis keuangan dan kerusuhan di Amerika Serikat dan Inggris, adalah kebijakan imperialisme dan ambisi dari kedua negara."  Taliban kembali menuntut agar semua pasukan asing ditarik dari Afghanistan, dan memperingatkan bahwa jika tidak dilakukan, masalah keuangan akan memasukkan Amerika ke jurang yang dalam, seperti yang terjadi pada Uni Soviet."  Seperti diketahui, Soviet telah menarik diri dari Afghanistan pada tahun 1989 setelah sepuluh tahun invasi, dalam sebuah langkah dihubungkan oleh sejarawan dengan runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.  Untuk pertama kalinya dalam sejarah, peringkat AS berkurang menjadi AA-plus untuk utang jangka panjangnya, satu tingkat di bawah peringkat teratas triple A pada awal bulan ini, akibat pembesaran utang AS. Standard & Poor telah resmi menurunkan peringkat kredit pemerintah AS dari AAA menjadi AA-plus.  Di Inggris, jalan-jalan di London dan kota-kota lainnya pekan lalu, selama empat malam dihantui oleh kerusuhan dan penjarahan, yang menewaskan lima orang serta kerugian material melebihi $ 1,6 miliar.  Amerika Serikat dan Inggris, adalah dua negara yang memberikan kontribusi pasukan paling besar di Afghanistan, di mana Amerika Serikat memasok hampir seratus ribu tentara dan Inggris, sembilan ribu lima ratus.  Serangan besar terbaru yang dilakukan oleh Taliban di Afghanistan pada hari Minggu lalu telah menewaskan 22 orang saat gerilyawan menyerang markas gubernur provinsi Parwan, utara Kabul.  Awal bulan ini, Taliban mengklaim telah menembak jatuh sebuah helikopter Amerika di Afghanistan tengah, menewaskan 38 prajurit yang merupakan insiden dengan kerugian terbesar yang diderita oleh pasukan asing sejak perang dimulai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar