terbukti menghasilkan uang

Kamis, 15 September 2011

Statemen Taliban Bertepatan Dengan 10 Tahun 9/11

Setiap tahun, 9/11 selalu mengingatkan bangsa Afghan tentang suatu peristiwa di mana mereka tidak memiliki peran apa pun. Tetapi, kolonialis Amerika telah menggunakan peristiwa itu sebagai dalih untuk menumpahkan darah puluhan ribu warga Afghanistan yang tidak bersalah dan terlindungi. Kekejaman itu kini terus berlanjut. Itu mereka lakukan sejak bangsa Afghanistan keluar dari pusaran perang selama dua dekade panjang dan hati mereka bangga dengan terbentuknya sebuah Imarah Islam.
Imarah Islam Afghanistan, sejak awal, telah menyerukan penyelidikan yang obyektif atas peristiwa itu. Tetapi, sebaliknya, Amerika dan mitra koalisi mereka, tidak menanggapi permintaan dari Imarah Islam ini secara positif. Mereka justru mengirim rudal jelajah, uranium serta senjata beracun dan mematikan lainnya.
Itu akan tetap menjadi stigma permanen pada wajah demokrasi Barat bahwa Amerika dan Sekutu telah membunuh puluhan ribu umat Islam dengan dalih peristiwa itu yang ambigu dan keruh. Anak-anak, orang tua, wanita dan bahkan bayi yang baru lahir beberapa hari termasuk di antara para korban. Mereka menghancurkan desa, sawah, dan ladang kami, bahkan perkotaan dengan alasan yang tidak bisa dibenarkan: perang melawan teror. Bahkan sekarang, Amerika dan Sekutu mereka membunuh warga Afghanistan yang tidak bersalah melalui pemboman buta dan serangan malam. Mereka telah memenjarakan ribuan warga Afghanistan di tahanan di penjara Guantanamo, Bagram, Kandahar, Shindand, Nangarhar, Mazari Syarif, Khust dan basis lain di mana mereka disiksa secara brutal. Puluhan putra terbaik negeri ini telah menghembuskan nafas terakhir mereka di bawah penyiksaan.
Semua kejahatan anti kemanusiaan sedang dilakukan oleh mereka yang mengklaim menjadi pionir dan pemimpin demokrasi dan pembela hak-hak manusia di dunia. Tapi meskipun kesombongan dan kebrutalan mereka, harus diingat bahwa Afghanistan sebagai bangsa yang mencintai kehormatan dan kuat memegang prinsip telah memberikan perlawanan terhadap Amerika yang tiran itu dengan pukulan yang benar-benar di luar perhitungan dan prediksi mereka. Mereka sekarang menggigit jari karena duka dan khawatir.
Bangsa Afghanistan dipersenjatai dengan senjata keyakinan dan obsesi untuk melindungi kehormatan dan martabat mereka. Senjata semacam itu tidak tersedia di gudang Amerika maupun di gudang Sekutunya. Demikian juga, musuh tidak memiliki alat penangkis untuk menghadapi senjata ini.
Kami percaya senjata keimanan pada akhirnya akan mengalahkan senjata materi, insya Allah. Selain itu, kami sekali lagi mendesak semua pihak untuk menekan penguasa Amerika, kolonial dan pecinta perang, agar tidak menempatkan cengkeraman mereka atas bumi dan sumber daya alam Afghanistan atas nama palsu, pemberantasan terorisme, atau menumpahkan darah suci bangsa Afghanistan lagi dalam rangka untuk mencapai tujuan kolonialis mereka. Jika tidak, Afghanistan memiliki stamina yang tak terbatas untuk perang panjang dan melalui perlawanan massal, Amerika akan dikirim ke tong sampah sejarah, seperti imperium terdahulu yang telah dikalahkan, insya Allah.
 Setiap tahun, 9/11 selalu mengingatkan bangsa Afghan tentang suatu peristiwa di mana mereka tidak memiliki peran apa pun. Tetapi, kolonialis Amerika telah menggunakan peristiwa itu sebagai dalih untuk menumpahkan darah puluhan ribu warga Afghanistan yang tidak bersalah dan terlindungi. Kekejaman itu kini terus berlanjut. Itu mereka lakukan sejak bangsa Afghanistan keluar dari pusaran perang selama dua dekade panjang dan hati mereka bangga dengan terbentuknya sebuah Imarah Islam.
Imarah Islam Afghanistan, sejak awal, telah menyerukan penyelidikan yang obyektif atas peristiwa itu. Tetapi, sebaliknya, Amerika dan mitra koalisi mereka, tidak menanggapi permintaan dari Imarah Islam ini secara positif. Mereka justru mengirim rudal jelajah, uranium serta senjata beracun dan mematikan lainnya.
Itu akan tetap menjadi stigma permanen pada wajah demokrasi Barat bahwa Amerika dan Sekutu telah membunuh puluhan ribu umat Islam dengan dalih peristiwa itu yang ambigu dan keruh. Anak-anak, orang tua, wanita dan bahkan bayi yang baru lahir beberapa hari termasuk di antara para korban. Mereka menghancurkan desa, sawah, dan ladang kami, bahkan perkotaan dengan alasan yang tidak bisa dibenarkan: perang melawan teror. Bahkan sekarang, Amerika dan Sekutu mereka membunuh warga Afghanistan yang tidak bersalah melalui pemboman buta dan serangan malam. Mereka telah memenjarakan ribuan warga Afghanistan di tahanan di penjara Guantanamo, Bagram, Kandahar, Shindand, Nangarhar, Mazari Syarif, Khust dan basis lain di mana mereka disiksa secara brutal. Puluhan putra terbaik negeri ini telah menghembuskan nafas terakhir mereka di bawah penyiksaan.
Semua kejahatan anti kemanusiaan sedang dilakukan oleh mereka yang mengklaim menjadi pionir dan pemimpin demokrasi dan pembela hak-hak manusia di dunia. Tapi meskipun kesombongan dan kebrutalan mereka, harus diingat bahwa Afghanistan sebagai bangsa yang mencintai kehormatan dan kuat memegang prinsip telah memberikan perlawanan terhadap Amerika yang tiran itu dengan pukulan yang benar-benar di luar perhitungan dan prediksi mereka. Mereka sekarang menggigit jari karena duka dan khawatir.
Bangsa Afghanistan dipersenjatai dengan senjata keyakinan dan obsesi untuk melindungi kehormatan dan martabat mereka. Senjata semacam itu tidak tersedia di gudang Amerika maupun di gudang Sekutunya. Demikian juga, musuh tidak memiliki alat penangkis untuk menghadapi senjata ini.
Kami percaya senjata keimanan pada akhirnya akan mengalahkan senjata materi, insya Allah. Selain itu, kami sekali lagi mendesak semua pihak untuk menekan penguasa Amerika, kolonial dan pecinta perang, agar tidak menempatkan cengkeraman mereka atas bumi dan sumber daya alam Afghanistan atas nama palsu, pemberantasan terorisme, atau menumpahkan darah suci bangsa Afghanistan lagi dalam rangka untuk mencapai tujuan kolonialis mereka. Jika tidak, Afghanistan memiliki stamina yang tak terbatas untuk perang panjang dan melalui perlawanan massal, Amerika akan dikirim ke tong sampah sejarah, seperti imperium terdahulu yang telah dikalahkan, insya Allah.(m.faqih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar